Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

RDS TV

News RDS

Agenda RDS

Zona Muslimah

Laporan S3 RDS

Kolom Kru RDS

Kru RDS

» » » Hot Isu - Tragedi Susur Sungai, Salah Siapa?


Sebagian siswa SMP Negeri 1 Turi Sleman, Yogyakarta, yang selamat dari terjangan aliran sungai yang deras saat melakukan kegiatan Pramuka susur sungai di Sungai Sempor, Jumat (21/02/2020).
Seluruh korban siswa SMPN 1 Turi Sleman yang hanyut saat kegiatan susur Sungai Sempor, Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman akhirnya ditemukan. Total korban meninggal berjumlah 10 orang dan seluruhnya adalah perempuan. Basarnas pun resmi menutup operasi pencarian yang telah dilakukan selama tiga hari ini.

Salah satu korban selamat dari peristiwa susur sungai SMPN 1 Turi, Tita Vhasya Pradita (13) menceritakan bahwa ada seorang warga yang menyarankan kepada pembina pramuka agar menghentikan kegiatan susur sungai pada Jumat (21/2) kemarin karena cuaca tidak mendukung.

Namun, kata Tita, pembina tersebut tak mengindahkan saran warga. Pembina pramuka yang mendengar peringatan itu justru mengatakan bahwa kematian adalah takdir Tuhan.

Kepala SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiana akhirnya buka suara atas tragedi siswanya yang meninggal saat kegiatan susur sungai di Sungai Sempor, Sleman. Tutik menyebutkan pada kegiatan yang diikuti 249 siswa itu terdapat tujuh orang pendamping.

Saat ditemui wartawan di SMPN 1 Turi, Sabtu (22/2/2020) Tutik mengaku dia tidak mendapat pemberitahuan akan adanya kegiatan susur sungai. Namun sepengetahuan Tutik, kegiatan susur sungai dalam ekstrakurikuler pramuka di sekolahnya itu sudah hal biasa rutin dilakukan setiap semester. Menurutnya pembina dan guru sudah mengetahui kondisi situasi.

Sementara, Polda DIY telah menahan pembina Pramuka SMPN 1 Turi berinisial IYA (36) yang dianggap lalai saat kegiatan susur Sugai Sempor, Turi, Sleman. Kabid Humas Polda DIY, Kombes Yuliyanto menambahkan hingga saat ini polisi terus melakukan pendalaman kasus sehingga tidak menutup kemungkinan muncul tersangka baru.

Peran pembina Pramuka SMPN 1 Turi Sleman berinisial IYA, 36 tahun, diungkap pihak kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta.

Yuliyanto mengatakan, tersangka yang merupakan guru olahraga di sekolah itu hanya mengantarkan siswa menuju Sungai Sempor. Setelah itu yang bersangkutan pergi meninggalkan 249 siswa dan empat pembina lainnya karena alasan ada keperluan.

Kegiatan susur Sungai Sempor Sleman itu sendiri berubah menjadi tragedi dan menewaskan 10 orang siswa pada Jumat 21 Februari 2020 lalu.

Pendengar, apa komentar anda mendengar peristiwa ini? Apakah karena kelalaian pihak sekolah? Serta buruknya manajemen pengawasan hingga kepala sekolah tidak mengetahui adanya kegiatan yang melibatkan ratusan siswa? Satu tersangka telah ditahan, perlukah mendalami lagi pihak yang bertanggungjawab dari kejadian ini? Bagaimana tanggapan anda?

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply