Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) mencoret Indonesia dari daftar
negara berkembang dan dinyatakan sebagai negara maju dalam perdagangan internasional.
Selain Indonesia, ada China, Brasil, India, dan Afrika Selatan yang 'naik
level' jadi negara maju.
Dengan pencoretan tersebut
Indonesia akan kehilangan beberapa fasilitas negara berkembang.
Pertama, Indonesia tidak akan menerima fasilitas Official Development Assistance (ODA). Fasilitas ini merupakan alternatif pembiayaan dari eksternal untuk pembangunan sosial dan ekonomi.
Pertama, Indonesia tidak akan menerima fasilitas Official Development Assistance (ODA). Fasilitas ini merupakan alternatif pembiayaan dari eksternal untuk pembangunan sosial dan ekonomi.
Dikutip dari Antara, Ekonom Universitas
Indonesia Fithra Faisal Hastiadi mengungkap dengan ODA, sebuah negara
berkembang tidak hanya mendapat pendanaan dari pihak eksternal.
Dengan fasilitas ini, Indonesia bisa mendapatkan bunga rendah dalam berutang.
Dengan fasilitas ini, Indonesia bisa mendapatkan bunga rendah dalam berutang.
Nantinya, penghilangan
fasilitas ini akan berdampak pada perdagangan karena Indonesia akan menjadi
subjek pengenaan tarif lebih tinggi.
Kedua, Indonesia akan
kehilangan Generalized System of Preferences (GSP). GSP adalah fasilitas bea
masuk impor terhadap produk ekspor negara penerima yang diberikan oleh negara
maju demi membantu ekonomi negara berkembang.
Menurut Satria Sambijantoro
dari Bahana Sekuritas, saat ini terdapat 3.544 produk Indonesia yang menikmati
fasilitas GSP, dengan nilai ekspor tahunan mencapai US$2,1 miliar pada 2018.
Ekspor signifikan termasuk perhiasan emas, ban karet, tas olah raga, alat
musik.
Satria memaparkan AS
merupakan salah satu negara penting bagi prospek neraca perdagangan Indonesia.
Menurut Satria, surplus
dengan AS adalah yang terbesar, dibandingkan dengan mitra dagang lainnya
seperti India (surplus US$7,6 miliar), Uni Eropa (surplus US$2), Jepang
(defisit US$1,8miliar), Australia (defisit US$2,6miliar), Cina (defisit
US$18,7milyar).
Selain Indonesia, beberapa
negara seperti China dan India juga dicoret dari daftar tersebut.
Pendengar, apa komentar
anda dari pencoretan Indonesia dari daftar negara berkembang? Apa bayangan anda
jika mendengar negara maju? Apakah Indonesia sudah layak mendapatkannya? Adakah
keuntungan atau kerugian dari pergantian status ini?
Tidak ada komentar: