Pemerintah bakal mengucurkan dana Rp72
miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara () 2020 untuk influencer. Dana itu
merupakan bagian dari insentif yang diberikan pemerintah untuk sektor
pariwisata demi menangkal dampak 'infeksi' terhadap domestik.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
mengatakan dana itu akan digelontorkan Maret 2020. Selain untuk influencer, demi meredam
dampak virus corona pemerintah juga menganggarkan dana Rp103 miliar untuk
promosi dan kegiatan pariwisata sebesar Rp25 miliar.
Kemudian, pemerintah juga mengalokasikan dana sebesar Rp98,5
miliar untuk maskapai dan biro perjalanan. Dengan demikian, pemerintah
menganggarkan dana tambahan khusus untuk sektor pariwisata tahun ini sebesar
Rp298 miliar.
Hal ini Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ungkapan setelah mengikuti
rapat terbatas antisipasi penyebaran virus corona terhadap perekonomian
Indonesia bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Airlangga menjelaskan
anggaran Rp 72 miliar itu bagian dari insentif untuk wisatawan mancanegara
sebesar Rp 298,5 miliar. Rinciannya untuk subsidi diskon tiket pesawat Rp 98,5
miliar, anggaran promosi Rp 103 miliar, kegiatan kepariwisataan sebesar Rp 25
miliar, hingga menggunakan jasa pemengaruh.
Airlangga mengatakan
dengan gelontoran dana tersebut nantinya maskapai penerbangan akan diminta
memberikan diskon sebesar 30 persen untuk wisatawan domestik. Diskon tersebut
diminta diberlakukan untuk 10 tujuan wisata, seperti Yogyakarta, Labuan Bajo,
Danau Toba, Bangka Belitung, Batam, Bintan, Manado, Bali, Malang, dan
Mandalika.
Airlangga menambahkan
diskon akan berlaku selama tiga bulan mulai Maret hingga Mei 2020. Nantinya,
pemerintah akan mengevaluasi dampak dari insentif yang diberikan.
Jika pengaruhnya
signifikan untuk ekonomi, kebijakan tersebut berpotensi dilanjutkan.
Sebelumnya, Presiden
Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya untuk mengeluarkan kebijakan
fiskal untuk menghadang dampak negatif dari virus corona terhadap ekonomi
domestik. Pasalnya, wabah itu mulai 'menginfeksi' ekonomi RI.
Rencana ini ditanggapi
beragam oleh masyarakt. Ada yang mempertanyakan gelontoran anggaran khusus
untuk influencer ini. Menurutnya akan lebih baik jika disuntikkan ke pusat
riset untuk pencegahan virus Corona.
Ada pula yang setuju.
Menurutnya riset tetap prioritas namun insentif untuk menunjang pariwisata
lokal juga penting. Untuk mendongkrak kembali wisatawan yang menurun sejak
virus Corona mewabah.
Pendengar, apa komentar
anda? Setujukah anda dengan rencana ini? Apakah postur anggaran ini betul-betul
akan berdampak baik dalam penanganan dampak virus Corona?
Tidak ada komentar: