Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

RDS TV

News RDS

Agenda RDS

Zona Muslimah

Laporan S3 RDS

Kolom Kru RDS

Kru RDS

» » » » Editorial - Langkah Yusril Bela Jokowi

Adovakat Yusril Ihza Mahendra bersama eks Jubir HTI, Ismail Yusanto (Foto/Republika)
Advokat sekaligus Ketum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, resmi menjadi pengacara Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk Pilpres 2019. Tawaran ini datang saat pertemuannya dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir. Yusril pun langsung menyanggupi menjadi pengacara ‘gratisan’ bagi Jokowi.

Barangkali inilah jawaban atas stagnannya PBB dalam Pilpres 2019 ini. Partai Bulan Bintang selama ini memang belum menentukan pilihan. Bergabung dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, ataukah berada di barisan Joko Widodo-Kiai Ma'ruf Amin.

Dengan bergabungnya sang Ketua Umum, hal ini bisa menjadi signal bagi kubu Jokowi untuk merapat dan begitu pula sebagai kode bagi kubu Prabowo untuk mengajak bersama dalam barisan atau mengabaikan.

Untuk rasional politik, PBB tentu juga berfikir bagaimana agar tetap eksis. Pilihannya dua, berjuang atau hilang. 10 tahun sudah PBB gagal meraih kursi di Senayan. Jika tahun ini gagal kembali, maka partai yang memiliki pertalian sejarah dengan Masyumi ini akan punah.

Namun, yang menjadi pertanyaan, apa yang dijanjikan kubu Jokowi jika Yusril bersama PBB bergabung? Apakah jaminan mendapat kursi di DPR akan didapat? Belum tentu menang, bisa jadi menanggung kerugian. Sebab kader PBB tidak sedikit dari HTI, hingga FPI, bagaimana bisa akan menerima?

Sekelas Yusril, tentu ia tak akan mau jika tawarannya tidak menggiurkan. Tidak ada cerita makan siang gratis dalam perpolitikan.

Yusril sudah lama berdiri bersama HTI, saat mendampingi eks juru bicara HTI Ismail Yusanto mengajukan gugatan ke MK. Tak kurang-kurang, Yusril membawahi 1.000 advokat untuk melakukan pembelaan. Bahkan, Yusril pun mengatakan tegas, pemerintah adalah otoriter jika dengan Perppu, membubarkan HTI. Dan yah, terbukti HTI telah dibubarkan. Lantas logika apa yang membenarkan Yusril kini berada di barisan Jokowi?  

Semoga saja, manuver ini tak berlangsung lama.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply