![]() |
Manajemen Hotel Sala View saat audiensi bersama Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) di Solo (Foto/PujoRDS) |
Selasa siang (30/10), belasan
ormas dan elemen umat Islam Solo Raya yang tergabung dalam Dewan Syariah Kota
Surakarta (DSKS) mengadakan audiensi dengan pihak hotel. Kehadiran mereka untuk
mempertanyakan kejelasan acara MLI.
Perwakilan DSKS, Haris
menegaskan pihaknya memiliki banyak video-video MLI yang kontennya menjurus
kepada SARA. Ia mengakui awalnya Tretan Muslim dan Coki Pardede adalah youtuber
biasa, namun setelah mereka masuk ke MLI, candaan mereka berubah menjadi SARA.
“Dan candaan-candaan mereka
awalnya biasa kayak mie pedas, terus ketawa, kayak gitu aja. Mereka youtuber
murni, tapi setelah mereka masuk atau dimasukkan ke MLI, seluruh videonya SARA.
Jadi lihatlah kontennya”, terang Haris.
Di akhir audiensi, manajemen
hotel memutuskan untuk membatalkan sepihak acara tersebut tanpa persetujuan
pihak MLI. Sebab menurutnya, berulang kali manajemen hotel telah melayangkan
pembatalan namun belum mendapat respon dari MLI.
![]() |
Massa dari elemen umat Islam Solo Raya membentangkan spanduk penolakan acara MLI di depan Hotel Pop, Solo |
Terkait somasi, Haris yang
mewakili DSKS menegaskan siap untuk melindungi Sala View jika ada tuntutan
hukum di kemudian hari dari pihak MLI.
Puluhan massa yang berkumpul
dan berorasi di depan hotel langsung membubarkan diri dengan tertib setelah
penolakan diterima. Petugas keamanan tampak bersiaga di sekitar lokasi.
Reporter : Pujo Jati
Tidak ada komentar: