![]() |
Ilustrasi telur ayam ( Foto: Antara/Jimmy Ayal) |
Tak hanya itu, mereka juga membagikan sekitar 700 butir telur ayam kepada para pengguna jalan yang melintas. Hal itu sebagai wujud protes terhadap rendahnya harga telur dan harga pakan yakni jagung yang meroket. Harga jagung dipasaran saat ini berada di Rp 5.250 per kg.
Naiknya harga pakan ayam sudah
terjadi sejak 1,5 bulan. Namun, di tengah harga pakan naik, justru harga telur
turun.
Harga pakan jagung sesuai dengan
Permendag Rp 4.000 perkilogram. Saat ini harga jagung naik menjadi Rp 5.250
perkilogram. Sehingga membuat peternak kesulitan untuk memenuhi pakan tersebut.
Untuk harga telur ayam normal Rp 18.000 - Rp 20.000 perkilogram dari peternak.
Saat ini harga telur turun menjadi Rp 15.500 - Rp 16.000 perkilogram
Koordinator aksi Joko Surono
berharap pemerintah bisa turun tangan untuk menstabilkan harga pakan ternak. Ia
khawatir kenaikan ini terus terjadi hingga 7 ribu rupiah. Pihaknya mengaku akan
terus menggelar aksi supaya harga pakan jagung segera diturunkan dan harga
telur ayam kembali normal.
Peternak ayam petelur lainnya,
Heru Santoso menambahkan, aksinya tersebut murni agar pemerintah segera
menurunkan harga pakan dan harga telur ayam kembali normal. Selama ini dirinya
memelihara sekitar 30.000 ayam petelur. Setiap harinya harus membutuhkan
sekitar 1,5 ton pakan dan 1,6 ton jagung perhari.
Apabila pemerintah tidak segera
menurunkan harga pakan jagung, peternak ayam petelur tidak lama lagi akan
gulung tikar.
Dikonfirmasi secara terpisah,
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagyo mengatakan, akan melakukan
komunikasi dengan pihak terkait, untuk menyikapi permasalahan yang dihadapi para
peternak ayam petelur.
Para peternak ayam petelur mengaku
sulit menurunkan harga ayam dan telur. Pasalnya, para peternak kini harus
menanggung pembengkakan biaya operasional karena imbas pelemahan nilai tukar
rupiah.
Selama ini, 80 persen kebutuhan
pakan ayam di tingkat peternak masih diimpor dari Brazil dan Argentina. Selain
nilai tukar, celakanya, para pemasok pakan juga sedang menaikkan harga.
Saat ini bahan baku ayam protein
belum tersedia di dalam negeri. Pakan yang tersedia hanyalah jagung. Itupun,
pasokan jagung untuk pakan ternyata belum mencukupi kebutuhan pakan ayam secara
nasional.
Pendengar, apa komentar anda soal
ketidakstabilan harga ini? Disatu sisi masyarakat senang mendapatkan harga
telur yang terlampau murah, di sisi lain peternak ayam petelur harus merugi
karena biaya pakan yang tinggi sedang harga telur anjlog.
Tema Assalamualaikum Indonesia
Jum’at, 19 Oktober 2018
Tidak ada komentar: