![]() |
Muh. Kalono, SH, MSi diapit Direktur Program serta News Director RDS FM (8/9/18) |
Kegiatan Jalan Sehat Umat Islam dan Warga Solo menuai pro dan
kontra di kalangan masyarakat. Jalan sehat dinilai berbau politis karena
mendatangkan tokoh aksi 2019GantiPresiden, Ahmad Dhani dan Neno Warisman.
Jalan sehat akan dilaksanakan bertepatan pada saat Hari Olahraga Nasional, 9 September 2018.
Beda pendapat pertama muncul berkaitan dengan lokasi
kegiatan, yakni di Lapangan Kottabarat. Panitia mengklaim lebih dahulu
menjadwalkan kepada pengelola lapangan.
Namun ternyata lapangan tersebut juga akan dipakai Pemerintah Kota Surakarta untuk kegiatan Pekan Olahraga Warga Solo (Porwaso). Pemkot mengklaim kegiatan tersebut sudah berjalan sejak lama.
Namun ternyata lapangan tersebut juga akan dipakai Pemerintah Kota Surakarta untuk kegiatan Pekan Olahraga Warga Solo (Porwaso). Pemkot mengklaim kegiatan tersebut sudah berjalan sejak lama.
Spanduk penolakan pun tiba-tiba muncul di Solo dan
sekitarnya. Seperti di Pasar Depok, simpang-simpang jalan, bahkan di kawasan
Sukoharjo.
Polisi juga mengaku menerima banyak penolakan dari masyarakat. Hal itu menjadi pertimbangan kepolisian dalam memberikan izin kegiatan.
Polisi juga mengaku menerima banyak penolakan dari masyarakat. Hal itu menjadi pertimbangan kepolisian dalam memberikan izin kegiatan.
Puncaknya, setelah melakukan rapat koordinasi yang juga
menghadirkan panitia, kepolisian mantap tidak memberikan izin acara jalan
sehat. Alasan keamanan menjadi pertimbangan utama.
Kini, seperti apa nasibnya? Mengapa kegiatan jalan sehat yang
umumnya biasa saja dan merupakan kegiatan normal dianggap seperti kegiatan yang
membahayakan dan harus diantisipasi? Menurut anda, jalan sehat umat Islam
akankah jalan terus atau balik kanan bubar jalan?
Narasumber :
Achmad Purnomo
Wakil Walikota Surakarta
Muh. Kalono, SH, MSi
Tim Advokasi Acara Jalan Sehat Umat Islam
Asih Sunjoto Putro, S.Si
Sekretaris Komisi IV DPRD Solo
Tidak ada komentar: