![]() |
Pawai Deklarasi Kampanye Damai. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho |
Komisi
Pemilihan Umum (KPU) menggelar karnaval kampanye damai di silang Monas,
Jakarta, Ahad kemarin. Dalam karnaval tersebut dihadiri oleh dua pasangan calon
presiden dan calon wakil presiden serta sejumlah petinggi partai politik. Acara
ini digelar untuk meredam panasnya isu politik antar kedua kubu akhir-akhir
ini.
Namun,
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum PAN
Zulkifli Hasan memutuskan untuk tidak mengikuti karnaval kampanye damai hingga
selesai. Walkout-nya SBY dan Zulhas lantaran SBY kecewa dengan beberapa
pendukung Joko Widodo atau PROJO yang membawa alat peraga kampanye selain
bendera partai.
Tak
hanya itu, sejumlah massa PROJO tersebut juga meneriaki 'Jokowi Satu Kali
Lagi'.
Ketua
DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di Silang Monas, Jakarta, Ahad kemarin
mengatakan, SBY merasa diperlakukan tidak adil lantaran sejumlah pendukung
calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo - KH Ma'ruf membawa alat
peraga selain yang disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku panitia.
Padahal,
Dari KPU jelas dari edaran yang ia terima adalah tidak boleh membawa alat
peraga kampanye karena semua disediakan oleh KPU.
Sementara
itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli
Antoni menilai, kibaran bendera partai saat deklarasi kampanye damai merupakan
hal yang alamiah. Menurut dia, antusiasme relawan Jokowi sangat tinggi untuk
mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Ketua
KPU Arief Budiman mengaku telah mendengar protes SBY, namun KPU mengaku tidak
bisa mengontrol massa relawan Jokowi di luar karnaval. Menurutnya hal ini sudah
memasuki masa kampanye, terlebih jumlah kaos dan atribut diberikan semua
diperlakukan adil. KPU tidak bisa memberikan sanksi atas relawan Jokowi.
Atas
kejadian ini, SBY tidak jadi menandatangani deklarasi damai KPU. Banyak pihak
menuding SBY baper dan lebay atas kejadian ini, benarkah demikian? Apa komentar
anda?
Narasumber
:
Dahnil Anzar
Simanjuntak
Ketua
Koordinator Jubir Prabowo Sandi
Ferdinand Hutahaean
Kadiv
Advokasi DPP Partai Demokrat
Aria Bima
Direktur
Program Pemenangan Jokowi
Arsul Sani
Sekjen
PPP
Tidak ada komentar: