Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

RDS TV

News RDS

Agenda RDS

Zona Muslimah

Laporan S3 RDS

Kolom Kru RDS

Kru RDS

» » » » Editorial - Sunday Market Tamat, Kebijakan Tidak Pro Rakyat


Stadion Gelora Manahan / Foto : Kompas
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akhirnya memastikan tidak boleh ada lagi aktivitas pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market Manahan baik sebelum ataupun setelah kawasan Gelora Manahan ditata ulang. Artinya, Sunday Market Manahan sudah tamat.

Setidaknya ada dua alasan yang dikeluarkan Walikota, anehnya alasan ini berbeda. Yang pertama dalam rapat tertutup bersama pejabat Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Solo, Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, dan Satpol PP Solo di Kantor Dispora Solo, Jumat (31/8/2018) siang. Pemkot membubarkan Sunday Market karena menyalahi rencana tata ruang dan wilayah (RTRW), di mana Gelora Manahan bukan untuk kegiatan ekonomi tapi olahraga dan ruang publik.

Sementara di media massa, Wali Kota menyatakan akan meliburkan Sunday Market demi keselamatan saat pengerjaan proyek renovasi dan pengambangan Stadion Manahan.

Artinya, Walikota tidak jelas dalam alasan mengapa Sunday Market harus bubar. Terkesan ada ketergesaan mengejar proyek pembangunan sebelum tutup tahun.

Alangkah baiknya kalau sebelum melontarkan kebijakan yang berdampak kepada masyarakat, Pemkot melakukan kajian. Terutama kajian dampak ekonomi dan sosial. Bahwa ada ribuan PKL yang menggantungkan nasibnya dari berjualan di Ahad pagi tersebut, dan mereka tidak hanya dari Solo melainkan dari luar daerah.

Semestinya pemerintah memberi porsi lebih besar untuk mengedepankan kepentingan pedagang.

Keputusan ini berarti sama saja PKL tidak lagi dianggap sebagai aset kota, tapi sebagai persoalan. Hal ini sangat ironis. Terlebih jika alasannya adalah salah pemanfaatan, mengapa tidak dari dulu dibubarkan? Kebijakan ini terasa sangat aneh. Padahal Sunday Market ini ada, juga karena Pemkot yang saat itu dipimpin Pak Jokowi memasukkan PKL ke dalam kompleks Gelora Manahan.

Toh sejauh ini, masyarakat yang berolahraga sudah menyadari akan keberadaan PKL Sunday Market sehingga siapa saja yang ingin berolahraga bisa menyesuaikan diri dan memilih tempat yang masih longgar di Gelora Manahan. Jadi, siapa sebenarnya yang terganggu menurut Walikota ini?

Lalu, solusi yang diberikan Pemkot pun juga sangat minim, yakni pindah ke lokasi lain seperti CFD atau Alkid. Hal ini justru merugikan Pemkot lagi ke depannya. Sebab akan terjadi penumpukan PKL di CFD yang juga akan menjadi saingan bagi PKL lama. Hal ini bukanlah solusi yang sehat.

Sudahlah. Pemkot harus jujur dan mengambil posisi keberpihakan yang jelas kepada masyarakat. Terlihat sekali kebijakan ini tidak popular dan tidak berpihak pada masyarakat.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply