Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

RDS TV

News RDS

Agenda RDS

Zona Muslimah

Laporan S3 RDS

Kolom Kru RDS

Kru RDS

» » » Pemerintah Awasi No HP & Medsos Milik Dosen Maupun Mahasiswa


Densus 88.  Foto : Istimewa


Tema Hot Isu Assalamualaikum Indonesia
Selasa, 5 Juni 2018

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengungkapkan, akan melakukan monitoring kepada para dosen dan mahasiswa menyusul maraknya temuan radikalisme di kampus. Salah satu pengawasan yang akan dilakukan yaitu dengan mendata nomor handphone (HP) dan akun media sosial milik dosen dan mahasiswa.

Ditemui di hotel Fairmont Jakarta, Senin (4/6) dia mengatakan, pendataan tersebut bukan bermaksud untuk merenggut hak privasi dosen, mahasiswa dan semua sivitas kampus. Kendati begitu, dia memastikan, bentuk pengawasan tersebut mesti dilakukan demi terwujudnya kampus yang steril, bersih dan aman dari segala bentuk paham radikal.

Nasir tidak menutup kemungkinan, saat ini masih banyak kampus yang telah terpapar paham radikal namun belum terdeteksi. Mengingat, menurut dia, paham radikal mulai tumbuh di ranah kampus sejak tahun 1983 ketika dibentuknya Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK BKK).

Kendati begitu, Nasir memastikan saat ini pihaknya tidak akan melakukan cara yang sama seperti halnya NKK/BKK untuk menangkal radikalisme di kampus. Karena jika dihidupkan kembali, maka kampus berpotensi menjadi wahana politik lagi.

Sebelumnya, Polda Riau menyatakan penggeledahan yang dilakukan Densus 88 Antiteror di Universitas Riau, tepatnya Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip), pada Sabtu (2/6), terkait dugaan adanya jaringan teroris. Penggeledahan dimulai sejak pukul 14.00 WIB.

Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Sunarto di Pekanbaru, Sabtu, tidak bersedia berkomentar banyak terkait penggeledahan yang turut melibatkan Brimob dan Ditreskrimum Polda Riau serta jajaran Polresta Pekanbaru tersebut. Sementara itu, Kapolda Riau Inspektur Jenderal Polisi Nandang mengatakan, bahwa Polda Riau dalam penggeledahan itu sifatnya hanya memberikan pengamanan.

Kejadian ini sempat membuat Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah berang. Ia menyesalkan laras panjang Densus dan aparat keamanan memasuki kampus. Menurutnya, rumah sakit, masjid serta kampus adalah kawasan yang harus steril dari senjata. Kejadian ini justru mencoreng kambitnas Indonesia di mata dunia, sehingga membuat orang khawatir dan tak aman dengan Indonesia.

Menurut anda, apa komentar anda dengan langkah pemerintah tersebut dalam menanggapi ramai dugaan terorisme? Tepatkah dengan memonitori no HP serta akun medsos milik mahasiswa dan dosen?

Narasumber :

Haris Abu Ulya

Pemerhati Kontra-Terorisme dan Direktur CIIA (The Community Of Ideological Islamic Analyst)


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply