![]() |
Imam FPI - Habib Rizieq Syihab. Foto : detik.com |
Dalam Rakornas PA
212 yang diselenggarakan di Aula Sarbini, Taman Bunga Wiladatika,
Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (29/5/2018). Habib Rizieq mencuat sebagai capres
rekomendasi PA 212 bersama politikus beken lain seperti Ketum Gerindra Prabowo
Subianto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, TGH Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang
(TGB), dan Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra.
Dari sejumlah nama tersebut, hanya Habib Rizieq
yang tidak mempunyai partai politik. Meski, tak diragukan lagi bahwa Habib
Rizieq juga memiliki basis massa yang terbilang tidak sedikit.
Wacana ini menarik, bagi orang yang tidak
mendukungnya tentu wacana ini akan dianggap sebagai dagelan politik atau
lucu-lucuan. Namun, bagi yang mendukung tentu hal ini adalah sangat baik, sebab
sosok ulama jarang menjadi figure pemimpin nasional. Oleh mereka, sosok Habib
Rizieq dinilai bisa menjadi alternatif pemimpin.
Tentu sah kalau PA 212 merekomendasikan Habib
Rizieq sebagai salah satu kandidat calon presiden 2019. Namun, sekali lagi,
siapa yang mau mengusung Habib Rizieq?
Salah satu syarat seseorang dapat dicalonkan
sebagai presiden ialah diusung partai politik atau gabungan partai politik.
Parpol pengusung juga harus mencapai ambang batas pengajuan capres, setidaknya
20 persen perolehan kursi DPR pada pemilu sebelumnya.
Namun, jika melihat peta politik saat ini, belum
ada kemungkinan parpol akan mengusung Habib Rizieq. Sebab saat ini, ada 10
partai politik yang bercokol di Senayan. Lima parpol, yaitu PDIP, Golkar, PPP,
NasDem, dan Hanura memilih mengusung kembali petahana Presiden RI Joko Widodo.
PKB, sebagai koalisi Jokowi di 2014-2019, menyatakan akan mengusung Jokowi
dengan Ketum mereka, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapresnya.
Gerindra bersama PKS mengaku berkomitmen untuk
berkoalisi di Pilpres 2019. Gerindra ingin memajukan Ketua Umum Prabowo
Subianto. PKS sendiri, meski menyatakan siap bersama Gerindra, namun sampai
saat ini belum memutuskan capres-cawapres yang akan mereka usung di 2019. PKS
masih mematok syarat ke Gerindra sebelum mantap mengusung Prabowo, yakni
cawapres harus dari internal mereka.
Dua partai tersisa, yaitu PAN dan Demokrat memang
masih belum mendeklarasikan siapapun sebagai capres-cawapres mereka. Namun,
baik PAN dan Demokrat punya sikap: akan mengusung kader di 2019. PAN kukuh
berpegang pada hasil Rakernas beberapa waktu lalu, yaitu menjadikan Ketum
Zulkifli Hasan sebagai capres. Sementara Demokrat, mereka ingin mengusung Agus
Harimurti Yudhoyono (AHY) baik sebagai capres/cawapres.
Lalu, siapa mau usung Habib Rizieq?
Tidak ada yang tau sampai saat ini. Namun politik
tetaplah politik, ia kan luwes serta dinamis. Bisa saja mendekati menit
terakhir Pilpres 2019 kubu Jokowi akan merapat ke Habib Rizieq atau sebaliknya
Prabowo merelakan kursi capresnya untuk orang lain. Habib Rizieq bagi sebagian
orang masih menjadi kuda hitam. Bisa saja semula tidak diperhitungkan bisa
menang, namun akhirnya menjadi pemenang.
Wallahu a’lam bish showwab
Tidak ada komentar: