Seorang
wanita bercadar Hesti Sutrisno (37) yang tinggal di Pamulang memiliki hobi
memelihara dan merawat binatang yang terlantar di jalanan. Saat ini Hesti tengah
memelihara 11 ekor anjing dan 30 kucing yang didapatnya di jalanan.
Saat
ditemui di rumahnya di wilayah Pamulang, Tangerang Selatan, Minggu (25/3/2018),
Hesti mengaku ikhlas merawat dan menolong hewan-hewan tersebut. Dia pun mengaku
tidak mencari anjing atau kucing liar, namun dia merasa dipertemukan oleh Allah
dengan anjing terlantar dan membawanya ke rumah untuk dirawat.
Pada
tahun 2017 Hesti kembali memungut anjing liar hingga totalnya 11 ekor saat ini.
Ia mengatakan anjing maupun kucing yang dirawat hasil temuannya di jalan. Ia
menegaskan tidak mencari anjing liar melainkan bertemu dengan anjing liar dan
dirawatnya.
Alasannya
merawat anjing-anjing liar itu karena kasihan dan merasa tersentuh melihat
anjing maupun kucing yang masih kecil berkeliaran di jalan. Jika tidak
ditolong, dia khawatir hewan-hewan itu akan mati.
Menurut
Hesti, warga di sekitar perumahannya tidak ada yang merasa terganggu dengan
kebiasaannya memelihara anjing dan kucing. Warga sekitar sudah maklum dan
mengenal kebiasaan Hesti yang sejak lama sudah memelihara anjing.
Awalnya
orang tua Hesti tidak mendukung kebiasaan Hesti yang memelihara anjing dan
kucing yang didapatnya dari jalanan. Namun berjalannya waktu keluarga Hesti
akhirnya memaklumi.
Merawat
anjing adalah hal yang tidak lumrah bagi seorang muslim, jika dengan dalih
kasih sayang, bolehkah hal ini terjadi? Lantas bagaimana anda melihat juga reaksi
sebagian masyarakat dan media yang 'mendadak' mengapresiasi cadar? Apakah yang
diapresiasi sebetulnya? Cadar ataukah anjingnya? Sebab belakangan cadar hampir-hampir
dilarang oleh sebagian kampus Islam negeri di Indonesia.
Komentar
anda?
Narasumber :
Ustadz Sahadi
Abu Azzamain
Pengasuh Pondok Pesantren Imam Syuhodo Skh
Pengampu Kajian Fiqih RDS FM
Tidak ada komentar: