Kebenaran
dan kejahatan adalah dua kubu yang tidak mungkin bersatu. Kebenaran didukung
oleh Allah ‘azza wa jalla sedangkan kejahatan didukung oleh setan dan
pasukannya. Siapa yang mendukung setan maka dia menjadi musuh Allah ‘azza wa
jalla dan dia tidak mungkin meraih kemenangan.
Hizb
(kelompok/golongan) di dalam Al-Qur’an ada dua bentuk dan tidak ada yang
ketiga, yaitu Hizbullah dan Hizbusy-syaithan. Setiap partai atau golongan ini memiliki
sifat-sifat dan ciri-ciri yang membedakan antara yang satu dengan yang lain.
Salah
satu ciri dari partai Allah adalah mereka selalu loyal kepada Allah, Tuhannya,
serta Muhammad, utusanNya, serta loyalitasnya terhadap orang-orang yang beriman.
Hal ini berbanding terbalik dengan ciri dari partai setan yang mana selalu
menyeru terhadap hal yang mungkar, mencegah dari yang ma'ruf serta bakhil terhadap
hak-hak Allah Ta'ala.
Begitulah
kira-kira maksud penjelas dari apa yang disampaikan oleh Amien Rais hingga
menjadi ramai dipersoalkan oleh sebagian masyarakat. Tak sedikit yang
menghujat, merendahkan pribadi hingga melaporkannya ke kepolisian atas ucapan tersebut.
Sebenarnya
hal ini merupakan hal yang biasa saja bagi seorang muslim, saat ia menyampaikan
terminologi agamanya. Hal yang sah dan benar. Namun akan menjadi serba salah jika
dihadapkan dengan politisi maupun orang yang gagap kepentingan. Ucapan ini
dirasa akan mengganggu telinga dan hatinya. Entah, meski Amien Rais tak
menyebut secara spesifik partai yang dimaksud, orang sudah mencak-mencak seolah
ia adalah partai setan sebagaimana dimaksud.
Yang
pasti, sekarang hanya bermodal pasal 28 UU ITE, orang ramai melaporkan siapapun
yang dirasa ucapannya tak sejalan dengannya. Parahnya, hal ini ditanggapi
begitu cepat dan responsif oleh pemerintah, pasal 28 UU ITE kini tak ubahnya seperti
UU Subversif. Yang akan memberangus dan menangkapi lawan politik yang mengusik
gerak langkahnya.
Wallahu
a'lam bish showwab
Tidak ada komentar: