![]() |
4 pelaku penyebar berita hoax di Surabaya ditangkap. ©2018 Merdeka.com |
Penangkapan
jaringan Muslim Cyber Army (MCA) oleh kepolisian bukan untuk menekan aktivitas
masyarakat Muslim dalam memberikan informasi. Namun, Menteri Komunikasi dan
Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, yang harus digarisbawahi adalah
kelompok ini diamankan karena konten yang mereka sebarkan bisa menimbulkan
keresahan akibat informasi salah dan bersifat SARA.
Kemenkominfo menegaskan tidak melihat golongan,
kelompok, atau atas nama apa pun dalam menangani kasus ini.
Pemerintah, jelas dia, tidak tebang pilih
melaporkan akun-akun penebar berita bohong ke kepolisian. Dalam kerja sama
dengan aparat keamanan, Kemenkominfo tidak memberikan arahan untuk mengamankan
pemilik akun-akun palsu, misalnya yang terjaring dalam MCA. Semua akun yang
memang tidak berlaku tepat sudah dilaporkan.
Sikap tebang pilih pemerintah dan aparat kepolisian
atas kasus penyebaran hoaks ini disuarakan banyak pihak. Wakil
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fadli Zon mengkritisi
respons kepolisian terhadap laporan penyebaran hoaks yang
masuk ke kepolisian. Laporan pihak pro pemerintah lebih cepat ditindaklanjuti.
Masih terkait MCA, penangkapan orang-orang yang
disebut-sebut sebagai “anggota Muslim Cyber Army (MCA)” terus menjadi sorotan
publik.
Belakangan nama Muhammad Luth salah satu tersangka
yang berhasil ditangkap sedang ramai diperbincangkan warganet. Beberapa
pengguna media sosial (medsos) menduga bahwa pria yang di tangkap di Sunter,
Jakarta Utara, ini merupakan pendukung terpidana penistaan agama, Basuki
Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dugaan ini muncul setelah banyak warganet menemukan
banyak cuitan Luth di akun Twitternya yang secara terang-terangan mendukung
tahanan penodaan agama yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Luth
juga kerap kali menulis pernyataan menyerang pihak non-pendukung Ahok.
Namun tiba-tiba, Kepolisian serta M. Luth sendiri
membantah dugaan tersebut. Siapakah MCA yang ditangkapi ini sebenarnya?
Publik masih
mengira antara MCA adalah benar muslim ataukah hanya pengacau yang nebeng nama
MCA dalam melakukan tindakannya.
Apa komentar anda?
Narasumber :
Musthofa
Nahrawardaya
Aktifis
Muda Muhammadiyah, Pegiat Media Sosial
Tidak ada komentar: