Ustadz Abu Bakar Baasyir baru saja selesai menjalani perawatan di RSCM, Kamis
(1/3). Tim dokter menyatakan kondisi kesehatan Baasyir mulai membaik, tapi
masih ada pembengkakan di bagian kaki. Rencananya, pendiri Pondok Pesantren Al
Mu'min, Ngruki, Solo, itu akan kembali menjalani pengobatan di RSCM pada 8
Maret 2018.
Pemeriksaan ini sudah sangat terlambat dari jadwal yang
ditentukan. Mengingat, sulitnya izin dari Densus 88 membuat pemeriksaan ini
molor dari jadwalnya.
Kini, wacana pemberian grasi kepada Ustadz Abu Bakar Baasyid
muncul. Kabarnya, ide ini merupakan tindakan Ketua MUI, KH. Ma’ruf Amin kepada
Presiden Joko Widodo, sebagian pihak menilai hal ini sarat politisasi.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu di Kompleks
Istana Presiden, Jakarta, Kamis (1/3/2018) mengatakan, ia baru saja melapor
kepada Presiden bahwa ia baru saja bersilaturahim dengan putra Abu Bakar
Ba'asyir, Abdul Rochim Ba'asyir, Selasa (27/2/2018) kemarin.
Ryamizard menyampaikan kepada Presiden bahwa keluarga
menginginkan agar Ba'asyir dipindahkan dari Lapas Gunung Sindur ke rumahnya dan
diubah statusnya menjadi tahanan rumah.
Seperti apa kabar dari ulama kharismatik yang kini
berusia 80 tahun ini? Bagaimana pula tanggapan keluarga mengenai wacana tahanan
rumah maupun grasi hingga wacana bebasnya?
Apa tanggapan anda terkait wacana tersebut? Sampaikan selengkapnya dalam segmen Hot Isu, pagi ini pukul 08.00-09.00 WIB, hanya di 101.4 RDS FM.
Narasumber :
Ustadz Abdul
Rochim Baasyir
Putra Ustadz Abu Bakar Baasyir
8.
Tidak ada komentar: