Oleh : Pujo Jati
Kisah ini dibawakan oleh Samurah bin Jundub Radhiyallahu 'anhu. Ngeri.
Ngerii sekali. Membayangkannya saja sudah bisa menciptakan air mata turun
mengalir karena betapa pedihnya siksa, betapa pedihnya ia.
Sahabatku,
Suatu hari, selepas shalat subuh, Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam bercerita kepada para sahabatnya tentang kondisi manusia yang mendapat
siksa dahsyat di neraka.
"Sesungguhnya malam tadi, demikian Nabi mulai bersabda.
"..telah datang kepadaku dua orang. Dalam mimpi keduanya membangunkanku.
Lalu keduanya berkata kepadaku: "Berangkatlah!" Lalu aku berangkat
bersama keduanya. Lami mendatangi seseorang yang tengah terbaring. Ternyata ada
orang lain yang berdiri di atasnya sambil membawa sebongkah batu. Tiba-tiba
orang ini menjatuhkan batu itu ke kepala orang yang terbaring tersebut hingga
memecahkan batok kepalanya. Lalu batu itu menggelinding ke arahnya kembali,
maka iapun mengikuti batu itu lalu mengambilnya. Namun ia tidak segera kembali
menjatuhkan batu itu ke kepala orang yang terbaring hingga kepala orang
tersebut kembali utuh seperti sedia kala. Ketika kepala orang itu kembali utuh
ia ulangi perbuatannya atas orang yang terbaring itu seperti pada kali pertama.
Terus begitu.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Aku bertanya
kepada keduanya, ’Subhanallah, Mengapa dua orang ini?’.” Keduanya berkata
kepadaku : “Berangkat lagi, ayo berangkat lagi!”
"Kemudian kami berangkat lagi. Kami mendatangi orang yang
terlentang. Nampak ada orang lain yang berdiri di atasnya sambil membawa
semacam kait yang terbuat dari besi. Tiba-tiba ia datangi dari sebelah wajah
orang yang terlentang itu, lalu ia merobek mulai dari sebelah mulutnya hingga
tengkuknya, mulai dari lubang hidungnya hingga tengkuknya, dan mulai dari
matanya hingga tengkuknya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian
bersabda: “Selanjutnya orang itu berpindah ke sebelah wajah lainnya dari orang
yang terlentang tersebut dan melakukan seperti yang dilakukannya pada sisi
wajah yang satunya. Belum selesai ia merobek wajah yang lain itu, sisi wajah
pertama sudah sehat kembali seperti sedia kala. Maka ia mengulangi
perbuatannya, ia lakukan seperti yang dilakukannya pada kali pertama. Terus.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Aku
bertanya kepada kedua orang yang menyertaiku itu, ’Subhanallah, mengapa dua
orang ini?’." Keduanya berkata kepadaku: “Berangkat lagi, ayo berangkat
lagi!”
"Kami pun berangkat lagi. Lalu kami mendatangi sesuatu yang
bentuknya seperti tungku pembakaran. Dasarnya luas namun ujungnya sempit. Nabi
dan kedua orang tersebut menengok ke dalam. Ternyata di dalamnya ada laki-laki
dan perempuan yang semuanya bertelanjang bulat. Tiba-tiba mereka diterpa
jilatan api yang datang dari sebelah bawah mereka. Ketika jilatan api itu
datang menerpa, mereka berteriak-teriak. Mereka berusaha naik hendak keluar,
tatkala hampir sampai jatuh ke bawah lagi.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Aku bertanya
kepada dua orang yang menyertaiku, ’Siapakah mereka itu?’." Keduanya
berkata kepadaku: “Berangkat lagi, ayo berangkat lagi!”
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda lagi: “Maka kamipun
berangkat. Lalu kami mendatangi sebuah sungai dari darah. Ternyata di sungai
itu ada seseorang yang sedang berenang dan hendak menepi. Sementara di tepi
sungai ada seseorang yang berdiri menanti. Tatkala orang itu hendak menepi
dilemparnya dengan batu ke arah mulutnya dengan keras! Seketika tersungkurlah
kembali ia ke sungai penuh darah. Begitu terus.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Aku bertanya
kepada dua malaikat yang menyertaiku, ’Siapakah dua orang ini?’." Keduanya
berkata kepadaku: “Berangkat lagi, ayo berangkat lagi…!” Dan seterusnya…sampai
akhirnya ...
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Aku berkata kepada
kedua orang tersebut, ’Malam ini aku benar-benar melihat hal-hal yang sungguh
mengerikan. Mengapa kau mengajakku melihat hal-hal tadi?’ Keduanya menjawab:
Akan kami ceritakan kepadamu.
"Adapun orang pertama yang engkau datangi dan kepalanya
dipecahkan dengan batu, ialah orang yang faham Al Qur'an, namun kemudian ia
meninggalkan dan tak mengamalkan isinya, hafalannya tak pernah ia gunakan untuk
sholat tahajud di malam hari. Ia sibuk tidur! Lelap!. Dan orang itu
diperlakukan demikian hingga hari kiamat.
Sedangkan orang yang engkau datangi, disobek ujung mulut hingga
tengkuknya, lobang hidung hinga tengkuknya dan mata hingga tengkuknya, ialah
mereka para pelawak, yang gemar membikin kebohongan, yang dengannya ia dikenal
sebegitu populer di penjuru dunia sebagi pelawak. Dan orang ini terus
diperlakukan demikian seperti yang engkau lihat hingga hari kiamat.
Sedangkan laki-laki serta wanita yang sama-sama telanjang bulat
di suatu tempat yang mirip tungku pembakaran adalah mereka para pezina! Para
pelacur!
Lalu orang yang engkau datangi tengah berenang di sungai darah
sambil terus dilempari batu pada mulutnya ketika hendak menepi adalah pemakan
riba.
Allahhhh...!
Nabi pun meyudahi kisahnya, dan menyebutkan bahwa dua orang yang
menyertai mereka adalah utusan Allah; Jibril dan Mikail.
Kisah ini dari hadist Nabi, dikeluarkan oleh Bukhori.
Sahabatku,
Mari sejenak merenung, manusia pasti mendamba kebahagiaan dan
bukan derita. Maka jangan sampai memupuk suburkan derita di hari sesudah
kematian kelak!
Wallahu Al Musta'an
* Shahih Bukhari bersama Fathul Bari (III/252 hadits no. 1386),
Kitab Al Jana-iz, bab 9
Tidak ada komentar: