Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

RDS TV

News RDS

Agenda RDS

Zona Muslimah

Laporan S3 RDS

Kolom Kru RDS

Kru RDS

» » » Ngomongin LGBT & Komunisme Boleh, Ngomongin Akhir Zaman Kok Ditangkep?


Polisi punya frame tentang Islam yang dipelajari dari barat pasca 911. Intinya mereka menganggap, narasi tentang akhir zaman seperti sering diceramahi beberapa ustadz adalah narasi terorisme.

Mereka harus diberitahu kesalahannya. Kasihan POLRI salah paham narasi Islamophobia.

Gini cara berpikir narasi Islamophobia, bahwa karena agama memprediksi akhir zaman, maka akan menyebabkan banyak orang ingin mati cepat dan masuk surga langsung. Apalagi kalau sudah membahas “Keberkahan Bumi Syams” seperti disebut banyak nash, maka itu langsung dianggap ISIS.

Harusnya polisi banyak belajar kepada ulama yang ikhlas, tapi jangan takut dicuci otak, lagipula yang aneh di POLRI kita banyak ahli terorisme gak paham agama Islam, akhirnya lihat kulit tanpa mengenal isi, berantakan jadinya.

Ayolah bangsaku jangan menyerah. Agama itu luas. Mungkin juga ada ustadz yang paham sedikit langsung bicara.

Maka tugas negara bukan mentersangkakan orang, tapi memfasilitasi perdebatan biar yang paham sedikit jadi paham banyak, dan yang dangkal jadi mendalam. Gitu caranya!

Makanya, aturlah dan fasilitasilah pembelajaran yang massif tentang agama. Bukan malah gelagapan ingin mengontrol setiap obrolan. Selain itu mustahil, itu bukan tugas negara dan bisa melanggar HAM. Hati-hatilah melibatkan diri dalam hal yang pintu keluarnya tidak diketahui.

Orang bicara apa saja boleh kok, termasuk LGBT dan Komunisme yang bertentangan dengan pondasi negara.

Kok orang ngomong narasi akhir zaman aja gak boleh. Hati-hatilah memakai hukum pidana. Ia adalah ultimum remedium. Jangan sembarangan.

Kadang, negara kelihatan seperti sedang menyelesaikan masalah tapi sesungguhnya sedang bikin masalah.

Wallahualam.


Dari Twitter Fahri Hamzah (Wakil Ketua DPR RI)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply