Ketua Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Zulkifli Hasan mengungkapkan, saat ini sudah
ada lima fraksi di DPR RI yang menyetujui perilaku lesbian, gay, biseksual dan
transgender (LGBT) berkembang di Indonesia. Namun Zulkifli enggan menyebutkan
nama-nama partai politik yang fraksinya mendukung LGBT tersebut.
"Di DPR saat
ini dibahas soal undang-undang LGBT atau pernikahan sesama jenis. Saat ini
sudah ada lima partai politik menyetujui LGBT," kata Zulkifli di Kampus
Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jalan Raya Sutorejo Nomor 59, Mulyorejo,
Surabaya, Sabtu (20/1).
Dikutip dari laman Republika.co.id, Zulkifli menjelaskan,
situasi tersebut menunjukan di negeri ini masih terjadi kesenjangan politik.
Kesenjangan politik tersebut dibuktikan dengan banyaknya keinginan masyarakat
yang justru berlawanan dengan partai politik atau pun para anggota DPR, yang sejatinya
mewakili suara rakyat.
"Saat ini
masih terjadi juga kesenjangan politik. Kesenjangan politik seperti apa? Ya
lihat saja masyarakat maunya A, tapi partai politik di DPR maunya B," ujar
Ketua Umum Partai Amanat Nasional tersebut.
Zulkifli melanjutkan,
kesenjangan politik ini lah yang menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus
mampu diperbaiki. Apalagi di Indonesia sudah terjadi reformasi sejak 20 tahun
lalu.
Dimana, reformasi
tersebut merupakan bentuk koreksi dari apa yang dianggap penyimpangan terhadap
cita-cita Indonesia merdeka. Cita-cita yang dimaksud adalah agar masyarakat
Indonesia bisa hidup sejahtera.
"Bung Karno
mengatakan, kita harus merdeka agar bisa bersatu. Kita harus bersatu agar bisa
berdaulat. Kita harus berdaulat agar bisa berlaku adil. Kita hatus berlaku
berlaku adil agar masyarakat Indonesia sejahtera," kata Zulkifli.
Tidak ada komentar: