Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

RDS TV

News RDS

Agenda RDS

Zona Muslimah

Laporan S3 RDS

Kolom Kru RDS

Kru RDS

» » » » Harga Beras Tinggi, Pemerintah Jangan Impor Lagi, Perhatikanlah Petani


Kenaikan harga pangan pokok beras meroket semakin tinggi. Naik di kisaran Rp11.000/kg hingga tertinggi Rp13.000/kg.

Kondisi ini membuat masyarakat resah, terlebih kenaikan tidak terjadi di beras saja melainkan kebutuhan lain seperti telur dan cabai yang tak kunjung turun.

Kebingungan semakin menjadi. Kementerian Pertanian mengklaim data stok beras kita surplus, namun kenyataan di lapangan harga beras kualitas medium melambung tinggi. Data ini menjadi sangat ngawur jika dijadikan landasan oleh Presiden, sehingga langkah penyikapan terhambat.

Negara agraria ini akan segera mengimpor 500 ribu ton beras dari Vietnam dan Thailand pada akhir Januari ini menyikapi tingginya harga beras.

Terdengar miris sekali.

Bagaimana tidak? Negara yang sebagian besarnya adalah sawah dan pertanian yang besar ini masak harus mengimpor beras dan mengalami kenaikan harga yang tak wajar.

Ada apa sesungguhnya dengan beras kita?

Dugaan adanya mafia beras menguat. Soal ini tak heran lah, setiap terjadi kelangkaan dan harga tinggi, dugaan adanya orang yang menimbun beras itu selalu ada.

Ke depan memang harus ada perbai­kan menyeluruh terkait aturan main tata niaga beras. Regulasi di ta­hap peredaran beras dan pen­gawasannya belum maksimal. 

Ini yang menjadi keluhan petani ini ada di mana-mana. Perlu dievaluasi distribusinya.

Dan jangan lagi ada impor. Jika pemerintah masih membuka keran impor, masyarakat akan senang mendapat beras dengan harga jauh lebih murah. Tetapi yang ada petani kita akan makin sengsara.

Petani itu jangan sampai miskin, harus kaya. Itu yang harus menjadi focus utama pemerintah.
Bulog juga harus dekat dengan petani. Petani itu sederhana kok, yang ia inginkan itu hasil tanamannya dibeli dengan harga yang wajar. Setidaknya cukup untuk kebutuhan mereka, istilahnya setimpal dengan usahanya.

Oiya, soal impor. Dahulu janji Presiden tak akan impor-impor lagi. Mungkin anda masih ingat dengan janjinya, mudah-mudahan saja Pak Presiden juga masih ingat, atau barangkali tak sengaja ‘melupakan’?

Wallahu a’lam bish showwab

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply