Sebuah
toko kue di Makassar menolak pembuatan ucapan Natal. Pemilik toko, Rafika
menolak dengan alasan sudah menjadi komitmen perusahaannya sejak berdiri.
Rafika
menjelaskan banyak permintaan kue dengan ucapan hari Natal, namun pihaknya
meminta karyawanya untuk menjelaskan dengan baik dengan alasan hanya sebatas
menjual kue dan tak menerima ucapan Natal.
Rafika
saat ditemui di Toko Kue Chocholicious Jalan Andi Pangeran Pettarani Makassar,
Minggu (24/12/2017).
Namun
ibu dua anak ini tidak mempersulit bagi pelangganya yang memang membutuhkan kue
Natal, asalkan ucapanya dibawa sendiri. Termasuk jika ingin menuliskan sendiri.
Tak
hanya ucapan Natal, di tempat ini juga tak menjual lilin untuk perayaan ulang
tahun.
Sontak
saja, ribuan orang berkomentar miring menanggapi prinsip pelayanan toko kue
tersebut. Sebutan toko kue radikal, toko kue sara hingga toko kue intoleran
kompak mengisi kolom komentar netizen.
Mereka
merasa bahwa toko kue tersebut berlebihan. Jual kue ya jual kue sajalah, begitu
kata mereka. Bisnis tak perlu bercampur dengan agama.
Justru
toko kue ini sangat toleran. Ia menolak karena meyakini komitmen dalam
agamanya. Ia memahami ayat ‘lakum dinukum
wa liyadin’, menolaknya adalah bentuk sikapnya menghormati dan tidak
mengganggu agama lain.
Sikap
seperti ini harusnya ditiru yang lainnya. Orientasi bisnis nya tidak pada uang
dan keridha an pelanggan, melainkan keridhaan Allah Subhanahu wa Taala.
Sukses
terus untuk pemilik toko kue, yang teguh berkomitmen, menolak menuliskan ucapan
selamat natal pada kue buatannya.
Wallahu a’lam bish showwab
Tidak ada komentar: